Hikmah Terbesar Puasa Ramadhan adalah Takwa
"Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". QS. Al-Baqarah:183
Berdasarkan ayat tersebut, apabila puasa Ramadhan dilaksanakan dengan benar maka orang yang melaksanakannya akan dimudahkan oleh Alloh untuk menjadi orang yang takwa.
Lalu apa keuntungan orang yang takwa?
Orang yang takwa merupakan orang yang paling beruntung karena Alloh SWT telah mempersiapkan ampunan dan surga untuk orang yang takwa, sebagaimana firman-Nya:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." QS. Ali Imran:133
Hadits:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka dosanya yang telah lalu diampuni oleh Alloh" _Nabi Muhammad SAW.
Definisi takwa adalah menjalankan perintah Alloh (ibadah) dan menjauhi hal yang dilarang oleh Alloh (maksiat).
Jadi. orang yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan benar akan dimudahkan oleh Alloh untuk beribadah, mudah shalat, mudah zakat, mudah infak sedekah, dan lain-lain, pokoknya mudah berbuat kebaikan.
Dimudahkan oleh Alloh untuk menghindari maksiat. Mudah menghindari perzinahan, mudah menghindari perjudian, mudah menghindari miras dan narkoba, dan lain-lain. Pokoknya tidak gampang tergoda oleh maksiat dan mudah menghindarinya.
Selain itu, orang yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan benar akan diampuni dosa-dosa nya. Diampuni dosa yang langsung kepada Alloh, tapi kalau dosa yang berhubungan dengan manusia pengampunannya ditangguhkan sampai saling memaafkan.
Makanya bersyukur di Indonesia sehabis Ramadhan ada budaya bersilaturahmi saling memaafkan.
Dilanjutkan ke artikel:
- Sifat-sifat orang yang takwa
Taqwa bermakna menyetop atau menghentikan kejahatan, dengan kata lain bahwa Iman kepada Allah adalah dasar Utamanya, sedangkan pelaksanaannya adalah Islam menjadi orang-orang bertaqwa (menerimaa dengan hati yang tulus, tanpa membangkang apa yang diperintahkan Allah dan yang dilarangnya. Kesemuanya sebagai alat Kontrol dalam melaksanakan Ihsan, agar nafsu terbimbing menjadi Nafsul Muthmainnah, Jadi Puasa adalah pengendalian diri dari kejahatan untun menjadi mamusia yang dicintai Allah, hidup dalam kedamaian yang purna (Taqwa) tanpa ikut campur Syetan trelaknat ( Al Baqoroh.208, Ali Imran 133-134, Yusuf.53 )
ReplyDeleteDan Taqwa yang benar(Haqqo Tuqootihi) adalah :
ReplyDelete1. Hidup dengan petunjuk AlQuran(Wa`tashimu bihablillaahi jamii`aa)
2. Hidup tidak saling bermusuhan (Islam) selalu dalam damai
3. Selalu mengingat kebaikan Allah(Nikmat) hidup berbagi ras dan Rizqi sesama muslim, tidak kikir dan selalu berjiwa besar, yaitu Pemaaf, Penyantun dan Saling kasih sayang sesamanya
dikutif dari Ali Imran.ayat.102-103)
nice & amazing
ReplyDeletekeren
ReplyDelete