Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H / 2016 M dalam Kebersamaan


Alhamdulillah, pada tahun 2016, umat Islam diprediksi akan mengawali dan mengakhiri Puasa Ramadhan 1437 H secara bersama. Artinya awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H akan dilaksanakan oleh Umat Islam secara bersama, tidak ada ormas Islam yang satu mendahului ormas Islam yang lain dalam melaksanakannya. Ormas Islam yang saya maksud adalah seluruh ormas Islam yang resmi dibawah Kementrian Agama Republik Indonesia seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, dan sebagainya.

Secara bersama, Insya Allah, Puasa Ramadhan 1437 H akan dimulai pada Hari Senin, 6 Juni 2016 M, sedangkan Hari Raya Idul Fitri 1437 H akan dilaksanakan pada Hari Rabu, 6 Juli 2016 M. Dengan demikian Umat Islam akan melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan 1437 H selama 30 hari.

Hal ini berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut : *)




Awal Puasa Ramadhan 1437 H / 2016 M

Ijtimak akhir bulan Sya’ban    : Ahad, 5 Juni 2016 M, jam 09.57 WIB
Tinggi Hilal malam Senin       : 3,93 derajat
Tanggal 1 Ramadhan 1437 H  : Senin, 6 Juni 2016 M.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tinggi hilal pada malam Senin 3,93 derajat. Tinggi hilal sebesar ini telah memenuhi kriteria Metode Wujudul Hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah dan telah memenuhi kriteria Metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li yang digunakan oleh NU dan Ormas Islam yang lainnya.

Untuk menentukan awal bulan, metode Wujudul Hilal mensyaratkan hilal sudah ada diatas ufuk atau tinggi hilal diatas Nol derajat, hal ini terpenuhi karena tinggi hilal sudah 3,93 derajat.

Sedangkan metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li mensyaratkan hilal harus sudah terlihat dengan mata. Berdasarkan pengalaman yang sudah disepakati oleh para ahli rukyat, jika cuaca cerah, hilal baru bisa dilihat jika tingginya minimal 2 derajat. Pada Minggu malam Senin, hilal sangat mungkin terlihat karena tingginya sudah lebih-besar dari 2 derajat yaitu 3,93 derajat.

Dengan demikian, semua ormas Islam baik yang menggunakan metode Wujudul Hilal maupun metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li, akan sepakat menetapkan Awal Ramadhan 1437 H pada Hari Senin, 06 Juni 2016 M.

Hari Raya Idul Fitri 1437 H / 2016 M

Ijtimak akhir bulan Ramadhan  : Senin, 4 Juli 2016 M, jam 18.00 WIB
Tinggi Hilal malam Selasa        : - 1,10 derajat
Tinggi Hilal malam Rabu          : 12,07 derajat
Tanggal 1 Syawal 1437 H         : Rabu, 6 Juli 2016 M.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tinggi hilal pada malam Selasa adalah -1,10 derajat, artinya hilal masih berada dibawah ufuk, belum wujud, dan pastinya tidak bisa dilihat. Baik metode Wujudul Hilal maupun metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li akan sepakat bahwa hari Selasa masih termasuk Bulan Ramadhan.

Sedangkan pada Selasa malam Rabu tinggi hilal sudah 12,07 derajat, artinya hilal sudah berada diatas ufuk, sudah wujud, dan pastinya sudah bisa dilihat dengan mata karena sudah jauh diatas 2 derajat.

Dengan demikian, metode Wujudul Hilal dan metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li akan sepakat menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Hari Rabu, 06 Juli 2016 M. Dengan kata lain, Umat Islam akan berpuasa selama 30 hari.

Indahnya Kebersamaan

Betapa indahnya jika seluruh Umat Islam melaksanakan ibadah secara bersama, berbuka puasa bersama, merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama. Bersalam silaturrahim, saling bertemu dan saling meminta maaf. Saling bantu dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran.

Semoga kebersamaan ini terus terjalin sampai Hari Akhir dan tidak terbatas hanya pada pelaksanaan Ibadah Puasa dan Hari Raya Idul Fitri saja, tapi pada seluruh aspek kehidupan.

Walloohu A’lam Bish-showaab.

Baca : Kapan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H / 2018 M



-----------------------------------------------------


*) Hasil Hisab Lajnah Falakiyah Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Kota Kediri Jawa Timur, dengan berdasarkan Imkanurrukyah untuk lokasi Jakarta (106.82'BT dan 6.18'LS)

14 Responses to "Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H / 2016 M dalam Kebersamaan"

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas informasinya yang sangat bermanfat sakali Obat Tumor Indung Telur

    ReplyDelete
  3. Semoga puasa ramadhan kali ini dilancarkan...amiin....

    ReplyDelete
  4. amin ya robbal alamin

    ReplyDelete
  5. Akankah lebih indahnya, jika tidak hanya berdasarkan perhitungan menentukan hilal. Krna semata mata manusia banyak kekeliruan. Lebih baik lbih dipastikan dengan melihat hilal langsung secara lebih dekat, yg insya Allah bisa mengurangi kesalahan karena kekeliruan manusia

    ReplyDelete
  6. Penetapan 1 Syawal 1437 H

    YOGYAKARTA - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan pada Selasa 5 Juli hilal sudah terlihat. Sehingga kemungkinan besar Lebaran atau 1 Syawal 1437 H akan jatuh pada Rabu 6 Juli.

    Kepala BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya mengatakan, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) DIY bersama dengan BMKG dan ormas Islam akan menggelar pemantauan hilal untuk penentuan 1 Syawal di Bukit Bela-Belu, Parangtritis, Kretek, Bantul pada Senin 4 Juli sore.

    Dijelaskannya petang nanti dari hasil perhitungan astronomis bulan masih dibawah ufuk dan tidak dapat diamati karena konjungsi atau ijtimak baru terjadi pada Senin 4 Juli 2016 pukul 18.01 WIB.

    "Selasa 5 Juli 2016, saat matahari terbenam tinggi bulan adalah 12 derajat dan berpotensi untuk terlihat hilal. Hari selasa BMKG dan kanwil Kemenag DIY melaksanakan pengamatan hilal juga," katanya saat dihubungi, Senin (4/7/2016).

    Tony mengatakan, untuk memastikan akan ada tim dari Kemenag, karena penentuan 1 Syawal ada dalam sidang itsbat, maka data pemantauan dari Bukit Bela-Belu akan dikirim ke Jakarta untuk pertimbangan penentuan 1 Syawal dalam sidang Itsbat.

    Hari Raya Idul Fitri 1437 H / 2016 M
    Ijtimak akhir bulan Ramadhan : Senin, 4 Juli 2016 M, jam 18.00 WIB
    Tinggi Hilal malam Selasa : - 1,10 derajat (jam 18:00 WIB)
    +1,10 derajat (jam 20:00 WIB)
    +2,10 derajat (jam 22:00WIB)
    Tanggal 1 Syawal 1437 H : Selasa, 5 Juli 2016 M.


    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tinggi hilal pada malam Selasa jam 18:00 adalah -1,10 derajat, artinya hilal masih berada dibawah ufuk, belum wujud, dan pastinya tidak bisa dilihat. Namun pada jam 20:00 adalah +1,10 derajat dan pada jam 22:00 adalah +2,10 derajat. Maka syarat rukun untuk melihat hilal pada malam selasa sudah terpenuhi, dengan ini penetapan 1 syawal 1437 H jatuh pada hari Selasa jam 07:00 pagi, hilal nampak +6:10 Derajat, maka hari selasa syah sebagai 1 Syawal 1437 H.

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ لَيْلَةً ، فَلاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِينَ

    ”Apabila bulan telah masuk kedua puluh sembilan malam (dari bulan Sya’ban, pen). Maka janganlah kalian berpuasa hingga melihat hilal. Dan apabila mendung, sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.”[1]

    إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

    “ Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah dan jika melihatnya kembali maka berbukalah (ber hari raya ‘ied), lalu jika kalian terhalangi (tidak dapat melihatnya) maka perkirakanlah bulan tersebut. “


    Sebagaimana sabda rasulullah diatas, maka pada hari senin malam selasa jam 22:00 hilal sudah nampak +2,10 derajat, dan penetapan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Selasa.
    Maka penetapkan 1 Syawal jatuh pada hari selasa 5 Juli 2016, bukan pada hari Rabu 6 Juli 2016 yang sudah mencapai +12,10 derajat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pergantian tanggal pada bulan hijriyah terjadi pada saat matahari terbenam (maghrib), jadi pada saat matahari terbenam kalau hilal terlihat berarti ganti bulan tapi kalau tdk terlihat maka digenapkan jadi 30 hari.
      Kalau lewat maghrib itu tidak sah, masa ada tanggal 1 syawal yang jumlah jamnya dalam sehari semalam cuma 18 jam?

      Melihat hilal pada waktu magrib itulah yg diajarkan rasulullah saw.

      Delete
  7. ada saudara kita yang belahan bumi yang lain. di islandia puasa s/d 22 jam. berbuka, shalat maghrib, isya', trawih, saur, shubuh dilakukan kurang dari 2 jam.

    Sverrir Abnarsson Ibrahim, mualaf pertama di Islandia. Ia sering mempelajari agama Islam sendiri, termasuk tata cara puasa. Lima atau enam tahun lalu, ia pernah bertemu Ramadan saat berada di bagian utara Islandia. Ketika itu, matahari tidak benar-benar tenggelam, hanya turun sebentar lalu terbit lagi.

    http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2016/06/16/cerita-muslim-berpuasa-22-jam-di-islandia-371979

    ReplyDelete
  8. artikel yg sangat bagus mas, terima kasih banyak

    ReplyDelete
  9. salamu alaikum pak Ayip Bunyamin, mau tanya Lajnah Falakiyah Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Kota Kediri Jawa Timur, itu ngantornya dimana ketua dan susunan pengurusnya siapa saya, makasih sebelumnya

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Ayip Bunyamin, Tolong Kasih Tahu donk tentang Awal Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H atau 2017 M Kapan, Tanggal Berapa, Untuk Awal Puasa Ramadhan 1438 H Tinggi Hilal Malam Sabtu Berapa derajat, terus untuk Hari Raya Idul Fitri 1438 H Tinggi Hilal Malam Ahad Berapa derajat. Sama Kasih tahu saja Ijtimak nya Terjadi pada Kapan, Jam Berapa...

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel