Aktivitas Kita Selama 24 Jam Bisa Bernilai Ibadah
Oleh : AYIP BUNYAMIN |
Manusia diciptakan oleh Sang Maha Pencipta Alloh SWT tujuannya hanya untuk ibadah, sebagaimana firman Alloh :
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku".
(QS. Adz-Dzaariyaat 51 : 56)
Ternyata kita diciptakan oleh Alloh itu hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sementara pemahaman kebanyakan kita selama ini yang namanya ibadah itu hanya yang wajib dan sunat saja, seperti sholat, puasa, zakat, sedekah, ibadah haji, baca Qur'an, baca shalawat, dan sebagainya. Pekerjaan itu hanya beberapa jam saja dalam sehari, jadi kalau ibadah hanya pada perbuatan yang wajib dan sunat saja berarti kebanyakan hidup kita tidak bernilai ibadah.
Lalu bagaimana caranya agar semua aktivitas kita selama 24 jam bisa bernilai ibadah?
Nabi Muhammad SAW telah bersabda : "Setiap perbuatan itu mengandung niat, dan setiap perbuatan manusia dinilai bagaimana niatnya. Jika seseorang hijrah (dari Mekah ke Madinah) karena mengikuti perintah Alloh dan rasul-Nya maka ia telah hijrah kepada Alloh dan rasul-Nya (bernilai ibadah). Dan jika seseorang hijrah karena urusan dunia (misalnya untuk dagang) atau untuk menemui perempuan yang akan dinikahinya maka hijrahnya kepada yang ditujunya itu (tidak bernilai ibadah)."
Berdasarkan hadits ini, suatu perbuatan bisa bernilai ibadah apabila memenuhi 2 kriteria berikut ini:
- Perbuatan tersebut adalah perbuatan yang baik, tidak melanggar aturan Alloh dan rasul-Nya, tidak melanggar hukum yang berlaku, dan tidak menyakiti / merugikan orang lain.
- Perbuatan tersebut harus mengandung niat "Untuk Beribadah Kepada Alloh".
Jika suatu perbuatan memiliki kriteria tersebut, maka perbuatan itu bernilai ibadah.
Jangankan perbuatan yang wajib seperti sholat, zakat, puasa, dan haji, atau yang sunat seperti baca Qur'an, shalawat, sedekah, i'tikaf di masjid, dan sebagainya, bahkan perbuatan yang mubah sekalipun seperti makan, minum, tidur, ngobrol, bekerja, istirahat, dan sebagainya jika diniati ibadah kepada Alloh bisa bernilai ibadah.
Akan tetapi sebaliknya, jangankan perbuatan yang mubah, perbuatan yang sunat dan wajib sekalipun jika niatnya bukan untuk beribadah kepada Alloh, maka perbuatan tersebut tidak bernilai ibadah.
Mari kita koreksi aktivitas sehari-hari kita, apakah makan kita hanya untuk menghilangkan rasa lapar, apakah minum kita hanya untuk menghilangkan rasa haus, apakah dzikir yang kita baca hanya agar dapat rizki banyak, apakah sholat kita hanya agar bisa masuk sorga atau terhindar dari neraka, tidak ada niat beribadah kepada Alloh? Jika ini yang kita lakukan maka sia-sia lah aktivitas tersebut.
Tapi dengan diniati ibadah kepada Alloh, seluruh aktivitas kita selama 24 jam sehari-semalam bisa bernilai ibadah. Sesuai dengan tujuan penciptaan kita yaitu untuk beribadah kepada Alloh.
Jadi sebagaimana yang saya bahas dalam artikel busana ikhlas, jika perbuatan baik yang kita lakukan diniati ibadah kepada Alloh (Lillaah), maka perbuatan tersebut akan bernilai ibadah yang ikhlas.
Sekali lagi, yang saya uraikan ini bukan untuk diketahui saja, bukan hanya untuk dijadikan pengetahuan semata, tapi untuk diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai busana seorang muslim.
Wallohu A'lam bish-showab....
===========
Artikel Terkait :
- Hikmah Terbesar Puasa Ramadhan adalah Takwa
- Benarkan Foto Selfie Ketika Ibadah Termasuk Riya?
- Kapan Kita Baligh dan Memiliki Catatan Amal Sendiri?
Kumpulan Artikel Berdasarkan Kategori :
0 Response to "Aktivitas Kita Selama 24 Jam Bisa Bernilai Ibadah"
Post a Comment