Bagaimana Cara Mendapatkan Pedoman Hidup Agar Meraih Kebahagiaan Hakiki Di Dunia Dan Akhirat


Oleh : Ayip Bunyamin

Kalau kita membeli sepeda motor baru, maka kita akan mendapatkan Buku Petunjuk (Pedoman) cara menggunakan dan cara merawat sepeda motor tersebut dengan benar agar sepeda motor nya bisa berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat terbaik bagi pemiliknya.


Buku Pentunjuk itu dikeluarkan oleh perusahaan yang membuat sepeda motor tersebut, sebab hanya perusahaan yang telah membuat sepeda motor itulah yang lebih tahu tentang seluk-beluk dan karakteristik produk sepeda motornya.


Sekarang mari kita lihat diri kita (manusia) dan lingkungan kita.


Siapa yang menciptakan manusia dan seluruh jagad raya beserta isinya? Jawabannya adalah Allah SWT.


Oleh karena jagad raya dan isinya ini diciptakan oleh Allah, maka hanya Buku Petunjuk (Pedoman) dari Allah sajalah yang benar, yang bisa dijadikan sebagai pedoman hidup, sebab hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang ciptaan-Nya.


Seluruh ciptaan Allah yang ada di bumi ini dititipkan pengelolaannya kepada manusia. Manusia dijadikan oleh Allah sebagai khalifah di bumi. QS. Al-Baqarah : 30.


Sebagai khalifah yang memegang amanah di bumi, manusia diberi Buku Petunjuk (Pedoman) untuk mengelola diri dan alam ini agar bisa berfungsi dengan baik dan agar bisa memberikan manfaat terbaik untuk meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Petunjuk itu berupa Shuhuf dan Kitab yang disampaikan kepada para nabi dan rasul.


Sejak Nabi Adam AS, petunjuk dari Allah sebagai Sang Maha Pencipta terus di-update sesuai situasi dan kondisi umat manusia saat itu. Petunjuk dari Allah yang up-to-date (mutakhir) adalah Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad SAW untuk dijadikan petunjuk oleh seluruh manusia di akhir zaman.


Apakah semua manusia akan mampu mengambil petunjuk dari Al-Qur'an?

Tidak !!!

Manusia yang mampu mengambil petunjuk dari Al-Quran hanyalah orang-orang yang takwa, dan hanya orang-orang yang takwa lah yang akan meraih keuntungan dan kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.


Mari kita simak firman Allah SWT :


"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, 
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, 
dan mereka yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. 
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".(QS. Al-Baqarah : 2-5)

Berdasarkan ayat di atas, Al-Quran hanya menjadi petunjuk bagi orang-orang yang takwa, dan hanya orang yang takwa yang akan beruntung meraih kesuksesan dan kebahagian hakiki di dunia dan di akhirat.


Apakah semua orang bisa menjadi orang yang takwa?

Bisa !!!

Siapapun bisa menjadi orang yang takwa asalkan mau memenuhi syarat-syaratnya.


Syarat minimal yang harus dipenuhi agar menjadi orang yang takwa yang mampu mengambil petunjuk dari Al-Quran berdasarkan ayat di atas adalah :

  1. Beriman kepada yang gaib, yaitu beriman kepada Allah dan beriman kepada para malaikat-Nya.
  2. Melaksanakan shalat.
  3. Menginfakkan sebagian hartanya, berupa zakat, infak, dan sedekah.
  4. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah, yaitu Al-Quran, Injil, Taurat, dan Zabur, serta beriman kepada Nabi Muhammad dan semua utusan Allah yang diutus sebelum Nabi Muhammad.
  5. Yakin dengan adanya Hari Akhir (Hari Kiamat) dan yakin dengan adanya Alam Akhirat.

Syarat minimal ini terangkum di dalam Rukun Iman dan Rukun Islam. Jika seseorang menerapkan dan mempraktikkan Rukun Iman dan Rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka ia akan mampu mengambil petunjuk dari Al-Quran, dan sungguh dia adalah orang yang sangat beruntung.


Mengapa saya katakan syarat minimal, karena inilah syarat yang paling dasar yang harus dipenuhi untuk meraih titel (gelar) takwa dari Allah SWT.


Kadar ketakwaan orang-orang yang takwa (muttaqiin) itu bertingkat-tingkat, dan orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling takwa. QS. Al-Hujurat : 13.


Karena, setelah mampu mengambil petunjuk dari Al-Quran, orang takwa harus menerapkan dan mengaplikasikan petunjuk yang telah diperolehnya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.


Penerapan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya inilah yang dinamakan Ihsan.


Pada ayat dan surat yang lain di dalam Al-Quran, Allah menyebutkan lagi ciri-ciri orang yang takwa. Inilah ciri-ciri orang yang takwa yang telah meningkatkan kadar ketakwaannya dengan menerapkan ihsan.



Pada artikel yang lain, saya akan mengulas ciri-ciri lanjutan orang yang takwa.


Semoga kita semua menjadi orang yang takwa dengan kadar ketakwaan yang tinggi di sisi Allah SWT. Aamiin.


Walloohu A'lam Bish-showaab ....






Baca Juga :

0 Response to "Bagaimana Cara Mendapatkan Pedoman Hidup Agar Meraih Kebahagiaan Hakiki Di Dunia Dan Akhirat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel